TPM Ganjar-Mahfud Rayakan Kreativitas Indonesia lewat 'Indonesia di Mata Perupa'
Galapos ID, Jakarta.
Kelompok relawan pendukung Ganjar-Mahfud menggelar acara yang menghubungkan seni rupa dan aspek perubahan positif bangsa, diantaranya "Indonesia di Mata Perupa". Acara Indonesia di Mata Perupa menjadi magnet bagi 100 pelukis profesional yang berkumpul di Distrik 6, posko relawan Tim Pemenangan Muda (TPM) Ganjar Mahfud.
Selain diadakan secara langsung, acara ini juga diadakan ProgramMuda secara daring dengan mengundang seniman digital untuk bergabung dalam kompetisi dengan skala nasional. Para kreator dapat mendaftar melalui link (https://bit.ly/PelukisDigitalNusantara) hingga 7 Februari 2024 mendatang.
Sekretaris Eksekutif Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud MD, Heru Dewanto mengapresiasi respon positif terhadap acara ini yang dapat menyuarakan aspirasi melalui seni.
"Acara ini menyoroti perhatian khusus pasangan Ganjar-Mahfud MD terhadap seni rupa. Para pelukis dan perupa memiliki kesempatan unik untuk menyuarakan perasaan dan harapan mereka melalui karya seni, yang akan dipentaskan di depan Bapak Ganjar dan Mahfud," ujar Heru dalam siaran pers yang diterima Galapos, Senin, 29 Januari 2024.
Sementara Ketua Pelaksana Program Muda Isditya Jayanegara menambahkan, para pelukis yang berpartisipasi dapat memanfaatkan kesempatan untuk mengekspresikan harapan dan pendapat mereka.
"Kami yakin hal ini akan membuat suara pelukis dan perupa semakin terdengar dan dihargai oleh masyarakat Indonesia," tutur Isditya.
Karya seni yang dipamerkan mencakup berbagai sudut pandang, mulai dari gambaran Indonesia sebagai sosok wanita cantik sebagai “Ibu Pertiwi” yang dihiasi oleh gambar sosial dan politik di atasnya, hingga pasangan Ganjar-Mahfud yang gagah berjalan di depan Monumen IKN. Lukisan-lukisan lain menggambarkan purwarupa terasering membentuk peta Indonesia, serta berbagai ekspresi tinta lainnya.
Kehadiran pelukis disabilitas semakin menambah kekayaan acara ini, membuktikan bahwa keterbatasan tidak membatasi kemampuan mereka dalam menyampaikan harapan dan perasaan melalui tinta di atas kanvas. Konsep semi-kompetisi ini didukung oleh Dewan Juri Lomba Lukis, termasuk Citra Smara Dewi (Dekan FSRD IKJ dan Kurator Galeri Nasional), Yusuf Susilo Hartono (Praktisi Seni dan Wartawan Budaya), dan Mas Padhik (Seniman dan Pelukis Alumnus ISI Yogyakarta).
Redaksi: Fin