Backlog Perumahan Capai 47.210 Unit, Kendal Genjot Pembangunan Rumah Hijau untuk Masyarakat
GalaPos ID, Kendal
Indonesia Green Affordable Housing Program (IGAHP) kini resmi diluncurkan di Kabupaten Kendal. Program ini merupakan upaya pemerintah, badan usaha, serta masyarakat dalam menyediakan perumahan yang tidak hanya terjangkau tetapi juga memenuhi prinsip bangunan gedung hijau.
Program ini mencakup pembangunan perumahan baru dan peningkatan kualitas hunian yang ada, dengan tujuan mendukung agenda global pengurangan emisi karbon serta transisi dan transformasi bantuan pembiayaan menjadi green subsidi, green insentif, dan green expenditure.
Sekretaris Daerah Kendal, Sugiono, menekankan pentingnya perumahan sebagai kebutuhan primer bagi masyarakat. "Permasalahan perumahan di Kabupaten Kendal salah satunya adalah backlog, yaitu kesenjangan antara jumlah hunian yang tersedia dengan kebutuhan masyarakat. Pada tahun 2024, backlog di Kendal mencapai 47.210 unit," ujarnya saat menghadiri penandatanganan kerjasama penyaluran dana hibah program IGAHP antara PT SMF dengan PT BPR Nusamba Cepiring, Kamis, 15 Agustus 2024.
Dalam upaya mengatasi backlog ini, pemerintah mengkombinasikan pembangunan rumah bersubsidi dengan penyaluran Kredit Pembiayaan Rumah serta Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Sugiono berharap, dana hibah dari Build Change yang diberikan kepada PT SMF dan disalurkan melalui BPR Nusamba Cepiring dapat meningkatkan akses Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk memiliki rumah yang ramah lingkungan, adaptif, dan tahan terhadap perubahan iklim serta bencana.
Program IGAHP juga mendukung kriteria Green Housing dari Kementerian PUPR, yang bertujuan mewujudkan kepemilikan rumah atau renovasi bagi MBR di Kendal. "Kuota dana hibah untuk Kabupaten Kendal sebanyak 100 rumah," kata Sugiono. Sementara itu, Haryo Bekti Martoyoedo, Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR, menyampaikan bahwa target satu juta unit rumah dengan prinsip gedung hijau akan terealisasi pada tahun 2030. "Kualitas rumah harus memenuhi standar gedung hijau, baik dari sisi luas, pencahayaan, hingga materialnya yang harus bersertifikasi label hijau," tambahnya.
Direktur Keuangan dan Operasional PT SMF Persero, Bonai Subiakto, menyatakan bahwa BPR Nusamba Cepiring dipilih sebagai mitra karena telah memiliki pengalaman dalam penyaluran pendanaan perumahan. "Kami berharap BPR Nusamba Cepiring dapat menjadi contoh bagi lembaga jasa keuangan lainnya dalam penyaluran pembiayaan perumahan," ujarnya. PT SMF juga berharap dana yang disalurkan BPR Nusamba Cepiring dapat tepat sasaran dan dioptimalkan untuk MBR yang membutuhkan, sehingga bisa memberikan kenyamanan dan keamanan melalui perumahan yang berwawasan hijau dan tahan bencana.
Dirut BPR Nusamba Cepiring, Bambang Sudanto, mengungkapkan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada lembaganya. "Kami hanya butuh bimbingan dari PT SMF dan Kementerian PUPR, Insya Allah kami dan tim siap mensukseskan program-program ini," ujarnya. Bambang juga mengapresiasi peran pemerintah Kabupaten Kendal dalam mempercepat perizinan untuk kelancaran program-program tersebut.
Dengan sinergi berbagai pihak, Program IGAHP diharapkan dapat menjadi solusi bagi masalah perumahan di Kendal, sekaligus berkontribusi dalam pencapaian target nasional untuk menyediakan perumahan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.