Wartawan Jadi Korban Ricuh Sidang SYL, Kampers Kompas TV datangi Polda Metro Jaya
GalaPos ID, Jakarta.
Campers Kompas TV, Bodhiya Vimala mendatangi Polda Metro Jaya, Kamis, 11 Juli 2024. Wartawan Kompas Tv ini dilakukan setelah adanya aksi pemukulan yang dilakukan oleh organisasi masyarakat (ormas) bernama Forum Masyarakat Sulawesi (Formasi) pro mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat.
![]() |
Kericuhan sidang vonis SYL terjadi di Pengadilan Tipikor PN Jakpus, Kamis, 11 Juli 2024. Istimewa |
“(Kedatangannya ke Polda Metro) mau bikin laporan, tadi ada suatu tindakan kurang mengenakan. Kekerasan di PN Tipikor pas peliputan vonis SYL,” kata Bodhiya Vimala kepada awak media, di Mapolda Metro, Kamis, 11 Juli 2024.
Lebih jauh, Bodhiya Vimala menyampaikan jika dirinya sudah melihat keberadaan ormas tersebut sejak pagi hari. Namun, usai Majelis Hakim Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) mantan Mentan tersebut para ormas dengan sigap segera menutup jalan wartawan untuk keluar dari ruang persidangan
“Jadi awalnya kan memang ormas itu sudah datang dari pagi, kayak biasa lah. Kita selesai sidang anak-anak tv blocking untuk ngambil doorstop akhir di persidangan, terus ormas itu masuk nutupin pintu ruang sidang,” ucapnya
“Saat itu kondisi ruang sidang penuh dan mereka masuk menutup pintu keluar itu, berjejer,” sambungnya
Vimala menerangkan, jika sebelum Majelis Hakim memvonis mantan Mentan tersebut. para wartawan telah membuat kesepakatan dengan ormas tersebut agar memberikan jalan saat keluar dari ruangan persidangan tersebut
“Kita sebenarnya sudah sepakat sama ormas itu, karena anak-anak tv yang lain juga minta ngebuka jalan lah, supaya pas SYL keluar kita sama-sama dapat gambarnya. Tapi pas SYL keluar itu, mereka langsung desak-desakan keluar, dorong, akhirnya bikin rusuh suasana. Banyak korban dan dari kawan-kawan tv lain juga ada yang terdampak barang liputannya,” bebernya
Akibat aksi dorong tersebut, Vimala sempat terjatuh lantaran ingin melindungi kamera yang saat itu sedang ia gunakan.
“Kalau saya sendiri tadi sempat jatuh karena desak-desakan, saya soalnya sambil melindungi alat-alat dan segala macem. Akhirnya keinjak-injak,” kata dia lagi
Tak hanya itu, kejadian tak mengenakan juga dialaminya. Menurut pengakuannya, ia mendapatkan pemukulan dan penendangan dari tiga orang ormas tersebut
“Kalau pukulan itu, awalnya memang ada teriakan dari saya. Saya teriak koruptor gitu. Lalu ormas itu datang ke saya, coba melakukan pemukulan dan penendangan itu. Sepenglihatan tiga orang (yang memukul),” terusnya
“(Pemukulan dan penendangan terjadi saat) SYL malah belum sempat keluar. SYL-nya malah balik lagi ke dalem karena di luar sudah chaos banget, sampai ya itu, alat-alat semua juga ada kerusakan,” ucapnya
Kendati demikian, Vimala mengaku tak mengalami luka-luka. Hal ini karena saat aksi tak mengenakan itu terjadi, ia menghindar.
“(Kalau luka fisik) Enggak sih, karena pas mukul dan nendang, saya menghindar, kena dikit aja paling, enggak sampai luka,” bebernya
Selain itu, Vimala mengaku dalam laporannya tersebut dirinya membawakan alat bukti seperti rekaman video di kameranya.
“(Alat bukti) Paling ya ini kamera sama rekaman video (pemukulan),” ujarnya
Ia pun berharap, agar kejadian ini tak dialami oleh rekan-rekan wartawan lainnya.
“(Semoga) tak ada kejadian untuk teman-teman seprofesi,” harapnya
Diketahui, Terjadi kericuhan usai Majelis Hakim Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) memvonis 10 tahun penjara mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) terkait kasus pemerasan dan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan) pada hari ini, Kamis, 11 Juli 2024.
Dalam video yang beredar, kericuhan tersebut terjadi berawal dari organisasi masyarakat (ormas) bernama Forum Masyarakat Sulawesi (Formasi) pro SYL ini berusaha mendorong polisi dan wartawan saat hendak ke luar ruang sidang.
Lantaran hal tersebut, adu fisik antara Ormas Formasi pro SYL dan wartawan pun tak dapat dihindari.