Serangan Hama Tikus di Desa Kumpulrejo Semakin Menggila, 15 Hektar Sawah Rusak

GalaPos ID, Kendal

Serangan hama tikus di Desa Kumpulrejo, Kecamatan Kaliwungu, semakin mengkhawatirkan. Setidaknya 15 hektar sawah yang baru saja ditanami padi mengalami kerusakan parah akibat serangan hama tikus. Pemerintah Desa Kumpulrejo pun segera mengambil tindakan untuk mengendalikan populasi tikus yang merugikan para petani.

Sebagai upaya untuk mengatasi masalah ini, Pemerintah Desa Kumpulrejo melaksanakan kegiatan gropyokan tikus dengan memanfaatkan metode tradisional yang telah terbukti efektif. Gropyokan adalah metode pengendalian tikus secara mekanis dengan cara memburu tikus yang berada di lubang-lubang aktif. Proses ini dilakukan dengan cara mengasapi atau membongkar lubang-lubang yang dicurigai sebagai sarang tikus.

"Tikus yang keluar dari lubang akan diburu dan dimatikan dengan cara dipukul," ujar Kepala Desa Kumpulrejo, Edy Hariyanto, pada Selasa, 23 Juli 2024.

Dalam kegiatan gropyokan tikus kali ini, digunakan berbagai alat tradisional serta petasan asap tikus yang disediakan oleh Balai Pertanian Kaliwungu. Kepala Desa Edy Hariyanto menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk mengurangi populasi tikus yang merusak hasil pertanian.

"Kami melaksanakan gropyokan tikus sebagai upaya pengendalian yang aman dan efektif. Metode ini telah digunakan secara turun-temurun oleh masyarakat lokal, dan hasilnya terbukti sangat efektif," tambahnya.

Edy Hariyanto juga menekankan pentingnya menggunakan metode pengendalian tikus yang aman dan tidak melanggar hukum. Ia mengingatkan masyarakat agar tidak menggunakan aliran listrik atau metode lain yang berpotensi membahayakan keselamatan.

"Penggunaan aliran listrik dalam pengendalian tikus sangat berbahaya dan melanggar hukum. Oleh karena itu, kami mengajak seluruh masyarakat untuk mengadopsi metode tradisional yang aman seperti gropyokan tikus," terangnya.

Kearifan lokal ini menjadi contoh nyata bagaimana tradisi dan pengetahuan yang diwariskan dari generasi ke generasi dapat memberikan solusi praktis dalam menghadapi permasalahan di lingkungan sekitar. Dengan demikian, diharapkan populasi tikus di Desa Kumpulrejo dapat dikendalikan sehingga para petani bisa kembali beraktivitas tanpa khawatir akan serangan hama tikus.

Penulis: Rochmat
Editor: Hari