Usaha Anti-mainstream, Pemuda di Kediri Raup Cuan Produksi Kuda Kepang atau Kuda Lumping

GalaPos ID, Kediri.
Seorang pemuda di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, memilih usaha Anti-mainstream yang cukup menghasilkan cuan jutaan rupiah.
Wahyu romadhoni, warga Desa Kranggan Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri justru memilih untuk bergelut usaha produksi kuda kepang atau kuda lumping.

Usaha Anti-mainstream ini, bermula karena dari kebiasaan bermain kuda lumping atau jaranan. Bahkan kuda kepang hasil karyanya diminati dan terkenal hingga keluar pulau jawa.

Wahyu romadhoni mengaku karena kecintaannya terhadap kuda lumping dan bagian dari budaya. Ia juga sudah terbiasa memainkannya bersama teman-temannya. Bahkan kuda lumping hasil karyanya sudah dikenal hingga luar Pulau Jawa seperti, Kalimantan, Samarinda hingga Medan.

Dengan dibantu oleh dua orang temannya, dalam satu bulan Wahyu Romadhoni mampu membuat 1 set kuda lumping (jaranan) yang terdiri dari 6 kuda kepang dan 6 cambuk (pecut). 

“Karena terbiasa dengan kuda lumping, akhirnya saya berfikir untuk membuat kerajinan kuda lumping ini. Alhamdulilah respon masyarakat positif hingga saya beberapa kali mendapatkan pesanan dari luar pulau jawa, serta penjualan lewat online,“ tutur Wahyu Romadhoni, dikutip Senin, 20 Mei 2024.

Dalam pengerjaannya dibagi masing-masing bidang, mulai dari menyiapkan bahan-bahan menganyam, hingga menggambar dan memberi warna agar kuda kepang tampak lebih menarik. 

Wahyu Romadhoni mengaku, belajar membuat kuda lumping atau kuda kepang secara otodidak. Awalnya ada pertunjukan kuda kepang di Desanya. Usai pertujukan ada salah satu kuda kepang yang rusak dan ia disuruh merawat. Selanjutnya ia mencoba memperbaiki dan berhasil.

Dalam satu bulan, Wahyu Romadhoni menerima pesanan tidak kurang dari tiga set kuda kepang. Untuk satu set kuda kepang dijual dengan harga 3 juta 3 ratus ribu rupiah sampai 3 juta 9 ratus ribu rupiah.