GalaPos ID, Jakarta.
Perusahaan teknologi pendidikan EdTech Cakap baru saja meluncurkan Laporan Dampak (Impact Report) 2023 yang bertajuk “Breaking Barriers to Borderless Education”, bertepatan dengan perayaan HUT ke-5 Cakap di Jakarta pada 30 Mei 2024. Laporan ini menyoroti komitmen Cakap untuk memperluas akses pendidikan berkualitas dan inklusif ke seluruh Indonesia.
"Lima tahun bukan waktu yang panjang bagi sebuah perusahaan rintisan. Namun bagi EdTech Cakap, lima tahun berarti perjalanan menghubungkan jutaan pelajar dari berbagai daerah, dari kota besar hingga pelosok nusantara — melalui layar gawai. Di balik klaim pertumbuhan pesat dan teknologi canggih, muncul pertanyaan penting: sejauh mana pendidikan digital ini benar-benar menembus batas sosial dan geografis Indonesia?"
Baca juga:
- CEST, Inovasi Tes Bahasa Inggris Berbasis AI yang Fleksibel dan Valid
- Sasar Pasar Usia Muda, Cakap Permudah Pusat Belajar Anak Mengandeng Alfamart
- Cakap Raih Sertifikasi Prestisius ISO 9001:2015, Langkah Maju dalam Edtech
Gala Poin:
1. EdTech Cakap merilis Laporan Dampak 2023 yang menyoroti perluasan akses pendidikan inklusif dan keberlanjutan.
2. Tokoh industri dan pemerintah menegaskan pentingnya investasi dan kolaborasi untuk memperkuat ekosistem pendidikan nasional.
3. Tantangan akses dan pemerataan digital menjadi isu publik yang harus dikawal agar pendidikan digital tidak meninggalkan kelompok marginal.
Acara tersebut turut dihadiri oleh tokoh-tokoh publik dan pelaku industri, di antaranya Gita Wirjawan (Menteri Perdagangan RI 2011–2014), Shinta Kamdani (Ketua Umum APINDO), Dennis Pratistha (Chief Investment Officer Mandiri Capital Indonesia), Rahayu Saraswati (politisi dan aktivis perempuan-anak), serta Arya Setiadharma (CEO Prasetia Ventures).
4,5 Juta Siswa, 2.300 Guru, 38 Provinsi
Dalam laporan tersebut, Tomy Yunus, CEO sekaligus Co-founder Cakap, menyampaikan capaian perusahaan selama 2023.
“Laporan dampak kami untuk tahun 2023 yang berjudul ‘Breaking Barriers to Borderless Education’ menunjukkan komitmen kami dalam menjalankan misi kami yaitu meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia lewat akses pendidikan yang lebih inklusif ke seluruh Indonesia. Perjuangan tim kami telah membuat Cakap tumbuh menjadi komunitas dengan lebih dari 4,5 juta siswa dan hampir 2.300 guru yang tersebar di 38 provinsi di Indonesia,” ujar Tomy.
Baca juga:
Dukung Visi Trenggalek Kembangkan Desa Wisata, Cakap Bagikan 2000 Beasiswa
Tomy menambahkan, pencapaian ini bukan sekadar angka, melainkan cerminan dari kehidupan yang disentuh dan masa depan yang diubah.
“Capaian Cakap dalam angka-angka tersebut bukan hanya statistik, namun lebih dari itu, mewakili kehidupan yang disentuh, impian yang dirawat, serta masa depan yang diubah,” katanya.
Pendidikan Sebagai Pilar Peradaban
Dalam sesi diskusi bertema Membangun Ekosistem untuk Meningkatkan Kompetensi Anak Bangsa, Gita Wirjawan, yang juga menjabat sebagai Board of Commissioner Cakap, menegaskan pentingnya investasi berkelanjutan di sektor pendidikan.
“Indonesia dengan 280 juta penduduk dan sebagian besar usia muda produktif, membutuhkan banyak platform pengembangan skill bagi anak bangsa. Tidak hanya membuat mereka mampu berkompetisi namun juga tetap relevan dengan perkembangan zaman,” ujarnya.
| Tomy Yunus, menyerahkan Impact Report 2023 kepada Shinta Kamdani, Chairwoman APINDO |
Pandangan Gita diperkuat oleh Dennis Pratistha dari Mandiri Capital Indonesia. Menurutnya, meski sektor startup menghadapi dinamika pascapandemi, investasi di bidang pendidikan tetap menjanjikan.
“Selain itu Indonesia memiliki sejumlah faktor bagi sektor EdTech, mulai dari potensi globalisasi yang tinggi yang didukung letak geografis yang strategis, dimana bahasa menjadi jembatan penunjang untuk bersaing secara internasional,” tutur Dennis.
Ia menambahkan bahwa Indonesia menempati posisi kedua di ASEAN dalam jumlah mahasiswa yang belajar ke luar negeri, mencapai 18,6% dari total mahasiswa ASEAN-6.
Prinsip Keberlanjutan Jadi Fondasi
Sementara itu, Shinta Kamdani, Ketua Umum APINDO, menyoroti pentingnya keberlanjutan sebagai nilai inti bagi setiap entitas bisnis, termasuk perusahaan teknologi muda.
“Yang fundamental tentu saja bagaimana kita shift the perspective dulu, dimulai dari bagaimana meningkatkan awareness soal isu keberlanjutan, pendidikan untuk menyiapkan SDM yang unggul dan siap beradaptasi dengan dinamika green economy dan green jobs yang akan membutuhkan skill yang relevan,” ujar Shinta.
Baca juga:
Panggung Ideafest 2024, Cakap Angkat Isu Kesetaraan Gender
Laporan Dampak Cakap tahun ini menggandeng Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan lembaga riset Advisia. Cakap menegaskan penerapan prinsip Sustainable Development Goals (SDGs) pada empat pilar:
- Pendidikan berkualitas (SDG 4)
- Kesetaraan gender (SDG 5)
- Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi (SDG 8)
- Berkurangnya kesenjangan (SDG 10)
- Dampak Nyata: Dari Timor Leste ke Cakap Kids Academy
Sepanjang 2023, Cakap memperluas jangkauan ke luar negeri dengan memberikan akses pendidikan bagi siswa di Timor Leste. Cakap juga memperkenalkan Cakap Kids Academy, yang menyasar siswa usia mulai empat tahun.
Tak berhenti di sana, inisiatif sosial Cakap untuk Bangsa (CUB) akan dikembangkan menjadi yayasan independen pada tahun 2024.
“Perjalanan kami didorong oleh satu komitmen, yakni meningkatkan kehidupan melalui pendidikan. Kami telah melihat secara langsung efek besar yang bisa diberikan oleh akses ke pendidikan berkualitas,” tutup Tomy.
Baca juga:
Cegah Mental Breakdown Anak, Cakap: Latihan Motorik
Meski data capaian Cakap terlihat mengesankan, pertanyaan mendasar tetap relevan: apakah 4,5 juta siswa itu merepresentasikan keberagaman sosial dan geografis Indonesia?
Dari Aceh hingga Papua, banyak daerah masih menghadapi keterbatasan jaringan internet, daya beli, dan literasi digital. Inovasi EdTech seperti Cakap hanya akan benar-benar berdampak jika teknologi diimbangi dengan pemerataan infrastruktur dan kebijakan publik yang pro-akses pendidikan.
Sebagai jurnalis publik, pertanyaan ini penting dijaga agar “borderless education” tidak hanya menjadi slogan, tetapi juga kenyataan yang menjangkau setiap anak bangsa — tanpa batas wilayah dan ekonomi.
Baca juga:
Program Makan Gratis Prabowo Subianto Dorong Pertumbuhan Sektor Industri Nasional
"Di tengah kesenjangan akses pendidikan di Indonesia, EdTech Cakap merilis Impact Report 2023 bertajuk Breaking Barriers to Borderless Education. Laporan ini menyoroti misi mereka membuka akses pendidikan bagi semua kalangan — dari anak usia dini hingga pekerja lintas provinsi — sembari menegaskan bahwa inovasi teknologi hanya bermakna jika disertai pemerataan dan keberlanjutan."
#Pendidikan #InovasiEdTech #Cakap #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia