Menjerit! Tak Hanya Pangan, Pedagang Jamu: Bahan Baku Jamu Ikut Meroket

GalaPos ID, Jakarta.

Salah seorang pedagang jamu keliling di Kecamatan Johar Baru Jakarta Pusat, Anik menyebutkan, kenaikan harga tidak hanya dirasakan pada harga bahan pokok. Namun juga, harga bahan baku jamu ikut mengalami kenaikan.

Salah seorang pedagang jamu keliling di Kecamatan Johar Baru Jakarta Pusat, Anik menyebutkan, kenaikan harga tidak hanya dirasakan pada harga bahan pokok. Namun juga, harga bahan baku jamu ikut mengalami kenaikan

Anik merasakan kenaikan bahan baku jamu karena setiap hari membelinya di pasar untuk kebutuhan dagangannya. Bahkan, ia juga mengeluhkan kenaikan-kenaikan, terlebih jelang ramadhan saat ini.

"Ngaruh kalau udah cuman beras minyak kan ngaruh, kalau kalau kayak ke kunyit aja kemarin, dari harga rp10.000 jadi rp16.000 per kilo. Jahe dari harga 25 sampai 35 ribu perkilo, ada sampai rp 45.000 yang posisi jahe merah," ujar Anik, Kamis, 29 Februari 2024.

Lebih lanjut, Anik menyampaikan bahwa ia tidak mengetahui persis kenaikan harga pangan, meski merasakan dampak kenaikan. Namun ia memastikan, kenaikan harga bahan baku jamu secara mendetail, karena ia membelinya setiap hari, untuk kebutuhan jualannya.

"Gulanya detailnya berapa saya kurang kurang tahu, cuman kalau kayak minyak itu juga kurang tahu, kalau kayak rasanya saya lebih ke empon-empon, ya kalau empon-empon itu naiknya hampir 50 persen," lanjut Anik.

Anik merupakan salah seorang pedagang jamu keliling di wilayah Johar Baru. Untuk memenuhi kebutuhan harian, ia berjualan jamu dengan sepedanya, dan berkeliling di sekitar tempat tinggalnya. Sebagai pedagang kecil, ia berharap tidak ada kenaikan untuk kebutuhan hidup sehari-hari, termasuk harga bahan baku jamu.

"Harapannya juga bisa stabil lagi sih syukur-syukur cepat bisa turun soalnya kan apalagi Kan mau lebaran kan mau puasa padahal sih pak kalau mau puasa gini kan otomatis semua juga kebutuhan pada ini naik," lanjut Anik.

Bahkan, dalam berjualan jamu sehari-hari, ia hanya mematok harga tiga ribu rupiah pergelas. Dengan omset harian sekitar 200 ribu rupiah.

"Buat modal harusnya, misalnya rp100.000, modalnya (saat ini) jadi rp.150.000. Misal pendapatan Rp. 200.000 kan untungnya harusnya Rp 50.0000 kan gitu kan ngalahin," keluh Anik.

Ia juga berharap, tidak ada kenaikan harga ataupun kelangkaan, baik bahan pangan maupun bahan baku untuk ia berjualan jamu kedepannya.

 

#Sembako #Pangan #Pedagang #Jamu

Reporter: Fin
Editor: Fin