Makin Kuat, Pentagon Akui Militer Yaman Kerahkan Drone Bawah Air di Laut Merah Pertama Kalinya

GalaPos ID, Sanaa.

Militer AS mengakui pasukan militer Yaman memiliki kekuatan tempur yang bervariasi di Laut Merah. Bahkan, Pentagon menyebut militer Yaman dibawah kendali Houthi itu, mengerahkan drone bawah air di Laut Merah untuk pertama kalinya.

Makin Kuat, Pentagon Akui Militer Yaman Kerahkan Drone Bawah Air di Laut Merah Pertama Kalinya
The USS Gerald R. Ford/Press TV

Selain itu, pengerahan drone bawah air untuk pertama kalinya dilancarkan militer Yaman dalam operasi pro-Palestina di tengah ketegangan di Laut Merah. Komando Pusat AS mengatakan drone tersebut merupakan "ancaman nyata" terhadap kapal Angkatan Laut AS di wilayah tersebut dan ini adalah pertama kalinya pasukan AS melihat drone bawah air dikerahkan di Yaman.

Dilansir dari Press Tv, menyebutkan menurut pengumuman tersebut, Angkatan Laut AS melakukan lima serangan, mengenai tiga rudal jelajah, sebuah kapal permukaan tak berawak (USV), dan satu kapal bawah air tak berawak (UUV) pada hari Sabtu.

“Ini adalah penggunaan UUV pertama di Yaman sejak serangan dimulai pada tanggal 23 Oktober,” tulis militer AS, mengklaim bahwa UUV tersebut menghadirkan “ancaman nyata” terhadap kapal Angkatan Laut AS di wilayah tersebut.

Dilansir Business Insider, Minggu, 18 Februari 2024, Laksamana Muda Marc Miguez, komandan kelompok tempur kapal induk Eisenhower Angkatan Laut Amerika Serikat (AS), mengatakan kepada AP, Senjata baru Houthi itu menambah ancaman baru di tingkat permukaan laut terhadap serangan yang melibatkan drone dan rudal di udara.

"Drone laut lebih merupakan ancaman yang tidak kita ketahui dan kita tidak memiliki banyak informasi, yang bisa sangat mematikan,” kata tulis Laksamana Muda Marc Miguez.

Selain itu, Drone Angkatan Laut, kata Miguez, menghadirkan salah satu skenario yang paling menakutkan.

"Memiliki kapal permukaan tak berawak yang sarat bom dan dapat melaju dengan kecepatan sangat tinggi. Dan jika Anda tidak segera berada di lokasi, hal itu bisa menjadi sangat buruk dengan sangat cepat," papar Marc Miguez.


#Yaman #Drone #Houthi #Amerika #Inggris #Israel

Editor: Fin